|
Ragil |
Pagi-pagi benar bocah ini dah masuk rumah,anak tetangga belakang rumah. belum benar pandai dia berbicara,tp karena sudah cukup sering berinteraksi,sedikit-sedikit faham apa maksud yang dia bicarakan,meski sekali-kali harus ditanyakan berulang-ulang,kayang ngomong ma orang bule,sedikit-dikit,.."sorry...". Badanku masih terbungkus sarung,terbangun akhirnya kerana langkah kaki bocah itu,bukan berjalan,tp sedikit berlari,karena dah gak sabar dia pengen maen game di komputerku. tanggannya menggenggam uang kertas seribu rupiah. tak ada saku di baju ato celananya,uang kertas itu dah tak berbentuk uang lagi. kalo uang dolar mungkin dah berkurang nilai tukarnya. tiba-tiba dia berhenti sedikit jauh dari tempat aku tidur. karena aku memang dah terbangun sebelumnya, kuintipkan sedikit mataku kearahnya. menyadari Q dah membuka mata,pelan dia bilang, "om,main game om"...cepat pula aku tutup kembali mataku,pura-pura tidur.
lama,dia berdiri,lalu kemudian duduk didepan komputer,sebenarnya dengan mudah dia bisa menyakalakan komputer dan bermain game sepuasnya. aku intip sekali-kali,dan dia terus menatapku.berharap aku cepat bangun kali.hehehe,sumpah terharu juga dengan sikap bocah yang mendadak jadi pinter gini. entah berapa menit dia duduk didepan komputer,sampai akhirnya aku bangun,sekali lagi dia bilang.."om,main game om"..aku anggukan kepalaku,dengan sigap jarinya menekan tombol on di CPU...mukanya berseri-seri. jujur,karena keluguannya,takut karena menghormati. mungkin belum tahu arti kata itu semua. Allah memberikan sifat itu sejak lahir dan menjadi sifat alamiah manusia(fitriah). alam bawah sadarnyalah yang menyuruh dia bersikap seperti itu. moga hingga besar mampu dia pertahankan.